Besty Trip Indonesia | selalu memiliki cara unik dalam menemani para pendaki yang haus akan petualangan. Salah satu momen paling berkesan dalam setiap perjalanan adalah pagi hari, saat kabut masih menyelimuti hutan dan udara dingin menyusup perlahan ke sela-sela tenda. Di tengah suasana yang masih sunyi itu, satu sosok sudah terlihat sibuk, Mang Wawan.
Mang Wawan adalah salah satu anggota senior Besty Trip Indonesia yang dikenal dengan semangatnya dan perhatian besarnya kepada para pendaki. Saat para peserta masih menggeliat di dalam sleeping bag, Mang Wawan sudah sigap menyalakan api unggun kecil dari kayu-kayu yang disusun rapi sejak malam sebelumnya.
Tak lama kemudian, kobaran api mulai menari-nari di antara batang kayu. Di atasnya, sebuah panci berisi air menggantung. Uap mulai mengepul, aroma kopi perlahan menyebar ke seluruh area perkemahan. Suasana alam yang masih alami pepohonan yang menjulang, suara burung yang mulai bersahutan, serta kabut yang perlahan terangkat terasa begitu sempurna saat disandingkan dengan secangkir kopi panas buatan Mang Wawan.
“Kopi di gunung itu bukan sekadar minuman, tapi teman pagi yang menyatukan semua,” ujar Mang Wawan sambil tersenyum ramah.
Para pendaki pun satu per satu keluar dari tenda, menyambut pagi yang sejuk dengan tangan yang menggenggam cangkir kopi hangat. Tawa kecil, obrolan ringan, dan rasa kebersamaan menjadi penyemangat sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Momen ini bukan sekadar aktivitas rutin, tapi bagian dari filosofi Besty Trip Indonesia: petualangan bukan hanya soal mendaki, tapi soal menikmati setiap jejak perjalanan, sekecil apa pun itu. Dan dalam setiap perjalanan, Mang Wawan dan kopi hangatnya adalah bagian yang tak bisa dipisahkan.