BESTY TRIP INDONESIA | Bandung Barat, 2 Juli 2025 – Ratusan sopir dump truck dan pekerja tambang batu melakukan aksi unjuk rasa di kawasan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, menuntut agar pemerintah tidak menutup aktivitas pertambangan batu di wilayah tersebut. Aksi ini menyebabkan kemacetan di beberapa titik jalan utama sejak pagi hari.
Tuntutan Utama: Para pengunjuk rasa menolak rencana penutupan sejumlah tambang batu yang selama ini menjadi sumber mata pencaharian utama mereka. Menurut para sopir, jika tambang ditutup, ribuan keluarga akan kehilangan pendapatan dan roda ekonomi lokal akan lumpuh.
"Kami bukan minta banyak, cuma minta tambang tetap dibuka. Ini soal perut keluarga kami!" ujar Asep, salah satu sopir yang ikut dalam aksi.
Pemerintah daerah sebelumnya memberi sinyal akan menertibkan tambang-tambang yang tidak memiliki izin lengkap atau merusak lingkungan. Namun, kebijakan ini memicu penolakan dari para pekerja tambang yang menilai belum ada solusi pengganti yang konkret dari pemerintah.
Reaksi Pemerintah: Pihak Pemkab Bandung Barat menyatakan sedang mengevaluasi ulang seluruh izin tambang yang ada. Mereka menegaskan tidak ingin aktivitas tambang merusak lingkungan dan merugikan masyarakat sekitar.
"Kami terbuka untuk berdialog. Namun aktivitas tambang harus taat aturan dan memperhatikan keberlanjutan lingkungan," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup Bandung Barat.
Dampak Lingkungan vs Ekonomi. Aksi ini memicu perdebatan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian alam. Di satu sisi, warga menggantungkan hidup dari tambang, sementara di sisi lain, kerusakan alam seperti longsor dan pencemaran air semakin mengkhawatirkan.