Tabloid Besty| Bandung barat. Acara yang digelar di wilayah Dapil IV tersebut dihadiri langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat, H. Cucun Ahmad Syamsulrijal, S.Ag, bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dr. Ir. Dadan Hindayana dan Wakil Ketua BGN Nanik S. Deyang.
Pertemuan itu menjadi momentum penting dalam memperkuat kolaborasi antara DPR RI, Badan Gizi Nasional, dan seluruh pelaksana SPPG di daerah untuk memastikan program pangan dan gizi nasional benar-benar dirasakan oleh masyarakat secara langsung.
“SPPG Bukan Sekadar Program, Tapi Amanat Konstitusi”
Dalam arahannya, Cucun Ahmad Syamsulrijal menyampaikan pesan tegas dan reflektif kepada seluruh peserta rapat.
Ia menekankan bahwa SPPG tidak boleh dipandang sekadar sebagai proyek kerja, melainkan perwujudan nyata dari amanat konstitusi negara untuk menghadirkan kesejahteraan dan gizi bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Sahabat-sahabat, di tangan kalianlah keselamatan dan keberhasilan program ini. Negara sudah hadir, membuka lapangan kerja dan menghadirkan dapur bergizi di berbagai wilayah. Jangan cederai amanah rakyat dengan tindakan yang tidak bertanggung jawab,” tegas Cucun di hadapan peserta.
Menurutnya, hingga saat ini pemerintah telah menghadirkan hampir 14.000 dapur bergizi aktif di berbagai daerah.
Jika target 30.000 dapur tercapai, maka jutaan masyarakat Indonesia akan menikmati manfaat langsung berupa lapangan kerja baru dan peningkatan kesejahteraan.
“Presiden Prabowo Subianto berkomitmen agar APBN dirasakan langsung oleh rakyat. Melalui SPPG, negara benar-benar hadir di dapur-dapur rakyat,” ujarnya.
Dadan Hindayana: “Gizi Adalah Pondasi Masa Depan Bangsa”
Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional, Dr. Ir. Dadan Hindayana, menegaskan bahwa program SPPG memiliki arti strategis dalam membangun pondasi sumber daya manusia Indonesia yang sehat dan berkualitas.
“Kita tidak hanya bicara soal makanan bergizi, tapi tentang bagaimana gizi menjadi dasar bagi pembangunan manusia Indonesia seutuhnya. Setiap sendok makanan bergizi yang disajikan adalah investasi masa depan bangsa,” ujar Dadan.
Ia menambahkan, tata kelola yang transparan dan akuntabel menjadi kunci utama keberhasilan program ini.
“Setiap rupiah dari anggaran ini adalah uang rakyat. Maka harus kembali kepada rakyat dalam bentuk manfaat nyata. Jangan ada laporan fiktif, jangan ada penyimpangan,” tegasnya.
Nanik S. Deyang: “SPPG Harus Jadi Teladan Integritas”
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Badan Gizi Nasional, Nanik S. Deyang, memberikan pesan menyentuh kepada para pelaksana SPPG di daerah.
Ia menilai bahwa kerja tim di lapangan adalah ujung tombak yang menentukan keberhasilan program nasional ini.
“SPPG adalah simbol hadirnya negara di tengah rakyat. Kita semua punya tanggung jawab moral dan sosial untuk memastikan setiap rumah tangga mendapat akses gizi yang layak. Jaga amanah ini dengan hati,” ujar Nanik.
Ia juga mengapresiasi semangat para pelaksana di daerah yang terus bekerja tanpa lelah. Menurutnya, komitmen mereka menjadi kekuatan utama di balik keberhasilan program gizi nasional.
“Kita bekerja bukan untuk dilihat, tapi untuk dirasakan manfaatnya. Itulah bentuk pengabdian sejati,” tambahnya.
Jaga Akuntabilitas, Hindari Laporan Fiktif
Dalam penutupan rapat, Cucun Ahmad Syamsulrijal kembali mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan transparansi dalam pengelolaan dana APBN.
Ia mengingatkan bahwa setiap kegiatan akan diaudit secara menyeluruh oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), sehingga pelaporan fiktif atau penyimpangan sekecil apa pun akan berdampak hukum.
“Ini uang pajak rakyat. Gunakan dengan tanggung jawab dan niat yang tulus. Jangan sampai niat baik negara menciptakan lapangan kerja dan gizi layak ternoda oleh perilaku yang tidak jujur,” tegas Cucun.
Momentum Kolaborasi Nasional
Rapat koordinasi ini menjadi bukti nyata sinergi antara DPR RI, Badan Gizi Nasional, dan pemerintah daerah.
Program SPPG dipandang bukan hanya soal penyediaan pangan bergizi, tetapi bagian dari strategi besar membangun manusia Indonesia yang sehat, produktif, dan berdaya saing global.
“Program ini akan terus kita kawal bersama. Negara hadir bukan sekadar memberi bantuan, tapi membangun sistem yang menyehatkan dan menyejahterakan rakyatnya,” pungkas Cucun Ahmad Syamsulrijal disambut tepuk tangan peserta.







